Sabtu, 11 Maret 2017

Catatan Main Bareng #2: Puisi, Gerimis, dan Kawan Baru

Oleh: Hamid Fadaq

Sabtu, 4 Maret 2017, adalah kali kedua lapakan gabungan bersama Kelas Puisi dan Pecandu Buku digelar. Kali ini Pelangi Sastra Malang turut gabung. Agenda masih sama seperti di lapakan pertama, juga hadirinnya. Ada juga beberapa teman yang datang dari luar kota, ketemu teman-teman di lapakan, baca & ngobrol puisi.

Di lapakan kedua ini hadirin menurun, ada teman-teman dari Gubuk Tulis yang harus absen. Tapi, hadir beberapa teman dari Kolaborasi Puisi.
Bahkan ada orang yang awalnya tidak kami kenal, daripada dia sendirian, galau di malam minggu, kami ajak gabung dan berkenalan lalu ikut juga membacakan puisi.




Gerimis juga sempat turun, tapi tidak banyak mengganggu jalannya acara. Tetap kami jalankan niatan membaca dan berbincang-bincang. Teman-teman juga semakin banyak yang berani membacakan puisi tulisan mereka sendiri.

Yang menarik sebenarnya adalah cara teman-teman membacakan puisi. Ada yang sudah berani karena terbiasa, bisa mengolah ekspresi, intonasi dan penghayatan dalam pembacaannya, semisal Faris dan Liya. Ada juga yang masih terbata-bata bahkan gemetaran. Haha, itu saya lagi ngomongin diri sendiri. Pertama kali saya membacakan puisi adalah minggu lalu, di acara yang sama. 

Juga hadirnya seorang anak berbakat bernama Pramodana, yang menceritakan kedekatannya dengan puisi yang terus terang membuat saya malu dan bersemangat dalam saat yang bersamaan. Ia bercerita tentang dukungan besar orang tuanya sejak ia SD, lalu masa SMP di Pondokan yang menjauhkannya dari puisi, sampai pada masa SMA-nya, ketika ada seorang guru yang mengecam puisinya karena alasan tertentu.

Akhirnya, malam itu acara berakhir lebih cepat dari minggu lalu. Bukan karena bosan, tapi lebih dikarenakan padatnya acara dan obrolan berlangsung tanpa jeda.

Doakan, semoga masih akan ada acara seperti ini selanjutnya.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir, semoga lagi dan sering. :)